Tuberkulosis adalah penyakit yang ditimbulkan karena ada­nya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis menyebabkan reaksi jaringan yang aneh di dalam paru-paru, yang meliputi pe­nyerbuan daerah terinfeksi oleh makrofag dan pembentukan dinding di sekitar lesi oleh jaringan fibrosa yang membentuk apa yang disebut tuberkel. Proses pembentukan dinding ini membantu membatasi penyebaran bakteri tuberkulosis ke­mudian di dalam paru-paru.

Penyakit ini banyak menyerang orang yang memiliki ke­kebalan tubuh yang lemah. Orang-orang lanjut usia yang pada masa kanak-kanaknya pernah terserang tuberkulosis dan mereka yang hasil tes HIV-nya positif menjadi sasaran utama tuberkulosis.

Tuberkulosis ditularkan melalui sekresi pernapasan yang dihembuskan penderitanya, yang kemudian dihisap oleh orang lain. Gejala tuberkulosis ini kadang kala tidak kelihatan, namun biasanya gejalanya antara lain batuk yang berkepan­jangan, rasa sakit di dada, kehilangan berat badan dan nafsu makan, serta banyak mengeluarkan keringat, terutama di malam hari. Umumnya, mereka yang tinggal di kawasan kumuh yang penuh sesak dan ventilasi rumahnya buruk berisiko tinggi terjangkit penyakit ini. Penyakit ini juga le­bih banyak menyerang kaum pria daripada wanita.

Untuk mengatasinya, selain berobat ke dokter dan men­jalankan terapi, jauhilah keadaan yang bisa menimbulkan stres dan makanlah makanan dengan gizi yang cukup dan seimbang secara teratur.

TBC Kelenjar
TB kelenjar adalah salah satu bentuk infeksi tuberkulosis di luar paru. Benjolan kempes tidak berarti bahwa sudah sembuh, benjolan tersebut dapat pecah dan membuat hubungan atara benjolan satu sama lain, membuat luka yang menyerupai terowongan. Hal ini disebut sebagai skrofuroderma, ini merupakan salah satu komplikasinya.

Pengobatan TB kelenjar adalah dengan anti TB kategori III, namun pengobatan termuktahir dengan menggunakan FDC dapat diberikan anti-TB kategori I saja selama 6 bulan, setelah di evaluasi ulang, jika telah selesai maka dinyatakan pengobatan selesai, sementara untuk menyatakan sembuh perlu diperiksakan kembali pemeriksaan ulang dari lokasi benjolan tersebut.


|
This entry was posted on 18.42 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: